Notification

×

Iklan

Iklan

Akibat Gempa Garut Bangunan di Sukabumi, Cianjur Dan Tasikmalaya Rusak Parah

Minggu, 28 April 2024 | 08:21 WIB Last Updated 2024-04-28T01:21:38Z
SMARTnewsroom.com - Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,5 (data mutakhir BMKG) yang berpusat di Garut, pada Sabtu (27/4/2024) malam, berdampak cukup serius di Kabupaten Sukabumi.

Sejumlah bangunan terdiri rumah dan masjid mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. "Rumah ibu Nonon, lokasinya di belakang kantor Desa, ambruk. Posisi rumah sedang kosong, penghuninya sedang menginap," kata Kepala Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Wahyu Hidayat, Minggu (28/4/2024).

Kepala Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Wahyu Hidayat mengatakan dampak getaran gempa membuat bagian depan rumah warganya itu ambruk.

"Bagian depan rumahnya ambruk, barusan telepon puskesos, kadus dan karang taruna saat ini berada di lapangan," ujar Kepala Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Wahyu Hidayat.

Plafon masjid di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi dilaporkan ambruk pada Sabtu (27/4/2024) malam. Penyebabnya karena terdampak guncangan gempa bumi yang terjadi di Garut berkekuatan M 6,2.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa ambruknya plafon masjid itu tepatnya terjadi di Kampung Datardangdeur, RT 06/03, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung BPBD Kabupaten Sukabumi Opik.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung BPBD Kabupaten Sukabumi Opik mengatakan, seluruh plafon masjid Attaqwa nyaris ambruk seluruhnya.

"Bangunan masjid Attaqwa hampir semua plafon masjid ambruk terdampak gempa. Luas dengan ukuran 7 meter x 13 meter," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung BPBD Kabupaten Sukabumi Opik saat dikonfirmasi SMARTnewsroom.com, Minggu (28/04/2024).

Saat kejadian, masjid tersebut dalam kondisi kosong. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Cijurey dan Satpol PP Kecamatan Gegerbitung guna melakukan asesmen ke lokasi kejadian.

"Alhamdulillah untuk kondisi masjid lagi kosong jadi tidak ada korban jiwa maupun luka. Besok dikerjakan pagi-pagi bergotong royong, ditakutkan ada susulan jadi untuk sementara plafon yang ambruk belum dibersihkan. Besok kerja bakti bersama warga," ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung BPBD Kabupaten Sukabumi Opik.

Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena masih melakukan asesmen dan pantauan informasi dari P2BK di setiap kecamatan.

"Kami masih menunggu laporan wilayah, teman-teman P2BK sedang melakukan inventarisasi, untuk di Cibitung, memang (terjadi) rumah kosong tidak ada korban jiwa, untuk di wilayah Loji masih tahap konfirmasi," tutur Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena.

Kabel Listrik Putus dan Rumah Retak di Cianjur

Jaringan listrik di Desa Sukakarya, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, putus dan mengalami korsleting usai gempa bumi berkekuatan M 6,5 yang berpusat di Garut, Jawa Barat. Selain itu, gempa juga mengakibatkan bangunan rumah hingga masjid di pesisir pantai selatan retak dan genting berjatuhan.

Dayat Irut (49), warga Kampung Kebonsapuluh, Desa Sukakarya, mengatakan gempa tersebut membuat rumah bergetar dan jaringan listrik terputus.

"Jadi akibat gempa, tidak hanya rumah yang bergetar. Tapi di kampung ini juga kabel listrik putus," kata Dayat Irut (49), warga Kampung Kebonsapuluh, Desa Sukakarya, Minggu (28/04/2024).

Menurut Dayat Irut (49), warga Kampung Kebonsapuluh, Desa Sukakarya, kabel listrik yang putus tersebut tepat di tengah jaringan antar tiang listrik. Bahkan ujung kabel yang lurus terus mengalirkan listrik dan menyebabkan rerumputan di sekitarnya terbakar.

"Begitu putus, ujung kabelnya itu kena rerumputan. Sampai ada nyala api juga sambil terdengar aliran listrik yang korsleting. Bahkan tapi terdengar seperti suara ledakan kecil juga," ujar Dayat Irut (49), warga Kampung Kebonsapuluh, Desa Sukakarya.

Kapolsek Sukanagara AKP Tio menjelaskan jaringan listrik yang terdampak itu diduga memang diakibatkan oleh guncangan gempa. Namun pihaknya sudah menghubungi PLN untuk dilakukan perbaikan.

"Iya diduga terjadi akibat gempa. Tapi PLN sudah ke lokasi untuk perbaikan. Sementara listrik masih padam untuk wilayah tersebut," ujar Kapolsek Sukanagara AKP Tio.

Di sisi lain, gempa juga menyebabkan beberapa rumah di pesisir pantai selatan Cianjur rusak. Informasi yang dihimpun SMARTnewsroom.com, kerusakan terjadi di Kecamatan Cidaun dimana sebuah rumah mengalami retakan pada temboknya dan Sindangbarang genting rumah warga berjatuhan akibat gempa.

Camat Sindangbarang Handika menuturkan gempa tersebut memang memberikan dampak kerusakan, namun kondisinya tidak parah. Menurut dia, selain rumah, terdapat beberapa masjid yang mengalami retakan kecil di bagian dindingnya.

"Untuk total bangunan yang terdampak masih kami data. Untuk sementara ada satu rumah yang atapnya berjatuhan serta ada beberapa masjid yang temboknya retak. Tapi hanya kerusakan ringan, kalau sampai rusak berat belum ada laporan," tutur Camat Sindangbarang Handika.

Plafon Gedung Pramuka Tasikmalaya Ambruk 

Guncangan gempa bumi di Kabupaten Garut terasa kuat hingga Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya. Akibatnya kejadian itu sejumlah rumah serta Gedung Pramuka Kwarcab Kabupaten Tasikmalaya mengalami kerusakan.

"Saya lagi acara rapat pleno sama anggota tiba tiba gempa, kami langsung lari. Ada kerusakan plafon gedung ambruk, kaca juga pecah hancur," kata Nazmi, anggota Pramuka Kwarcab Kabupaten Tasikmalaya, kepada SMARTnewsroom.com.
Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetia mengungkapkan selain gedung pramuka, plafon RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya juga ambrol. Pasien yang dirawat sempat panik hingga keluar ruangan.

"Di Tasik kuat terasa selain laporan gedung Kwarcab rusak. Plafon RSUD SMC ambrol," kata Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetia.

Untuk kerusakan rumah akibat gempa tersebut pihaknya masih terus melakukan inventarisir. "Laporan rumah rusak dan lainya masih kita cek mudah-mudahan tidak ada," ucap Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetia.

Dalam kejadian ambruknya plafon Gedung Pramuka itu tidak ada korban jiwa. "Hanya saja saat itu ada yang rapat, dan terjadi kepanikan, tapi saat ini kondisinya sudah seperti biasa," ujar Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetia.

Kepala BMKG Stageof Bandung Teguh Rahayu mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa di Garut ini memiliki parameter mutakhir dengan kekuatan M 6,5.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi Menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng," kata Kepala BMKG Stageof Bandung Teguh Rahayu.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutur Kepala BMKG Stageof Bandung Teguh Rahayu. (Asep Gunawan).
×
Berita Terbaru Update