SMARTnewsroom.com
- Wujud eratnya kekeluargaan antara TNI dengan masyarakat, Satgas Yonif 310/KK
melaksanakan masak dan makan (Botram) bersama warga perbatasan RI PNG di Pos
Kalipao di Kampung Kalipao Distrik Waris Kabupaten Keerom, Papua, Jum'at (04/08/2023).
Botram
adalah salah satu tradisi yang datang dari tanah Pasundan yang telah menjadi
ciri khas unik. Dengan Botram, tradisi berkumpul dan saling berbagi yang
dilakukan oleh masyarakat Sunda. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan sangat
kental dalam tradisi ini. Menghubungkan sanak saudara, sahabat, dan memperkuat
tali silaturahmi.
Bermula
dari 10 anak kampung sebelah, Kampung Yuanda Distrik Waris yang sengaja
berkunjung ke Pos Perbatasan Pos Kalipao, sekedar untuk bermain, mereka
mendengar bahwa di pos perbatasan ada Bapak TNI yang baru datang dari Jawa.
Mereka disambut oleh anggota pos yang sedang melaksanakan jaga dan
dipersilahkan untuk masuk.
Melihat
hal tersebut, Komandan Pos (Danpos) Kalipao Serma Ahmad Mu'min, langsung
mengajak mereka untuk duduk dan bebincang. Suasana hangat sangat nampak, mereka
tertawa bercanda gurau dan sangat ceria.
Saking
asiknya bercerita tanpa disadari hari semakin siang, Danpos langsung
memerintahkan anggota pos nya untuk menyiapkan dan mengeluarkan makanan yang
ada, karena sudah waktunya untuk makan siang.
"Menunya
sih biasa, tapi momentnya sangat luar biasa, ini sebagai obat rindu pada anak
saya yang jauh disana,"ujar Komandan
Pos (Danpos) Kalipao Serma Ahmad Mu'min.
Salah
satu anak, Amsal (12) mengaku sangat senang dengan adanya TNI yang jaga di
sekitar kampungnya. Bahkan, dia mengaku, sangat senang dengan sambutan hangat
TNI.
"Kami
senang dengan Bapak TNI, disambut dan dikasih makan," tutur Amsal yang
mengaku anak paling tua dari semua anak yang ikut Botram.
Usai
berbincang dan Botram bersama, anak anak di kampung tersebut pun pamit, karena
khawatir pulang kerumah terlalu sore, jarak rumah mereka cukup jauh sekitar 5
Km dan ditempuh dengan berjalan kaki.
"Bapak
TNI, besok-besok kita boleh main kesini lagi kah? " tanyanya dengan tersipu,
tutupnya. (Muhammad Fikri Fauzi).

Post a Comment