Notification

×

Iklan

Iklan

Kondisi Sosok Kayla Sebelum Pingsan-Meninggal Saat Tes Paskibraka Kabupaten Sukabumi

Jumat, 19 April 2024 | 19:02 WIB Last Updated 2024-04-19T12:02:21Z
SMARTnewsroom.com,SUKABUMI - Kayla Nur Syifa (Sebelumnya ditulis Khaila) peserta seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Sukabumi meninggal dunia usai mengikuti tes lari di Lapangan Cangehgar, Palabuhanratu.

Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi mengungkap pihaknya sudah melakukan semua mekanisme pelaksanaan sesuai standar prosedur. Terungkap kondisi fisik dan kesehatan Kayla dalam keadaan baik.

"Terkait kejadian tadi pagi mungkin diluar dugaan semua orang dan tentunya bukan harapan, itu sangat tidak diharapkan sama sekali, itu diluar kemampuan kami. Sebagai panitia kami sudah mengkondisikan sesuai dengan SOP ataupun juknis yang telah ditetapkan BPIP sebagai pemangku Paskibraka dari pusat," kata Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi saat menggelar jumpa pers, Jumat (19/4/2024).

Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi mengungkap, semua peserta telah melalui tahapan seleksi pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sejak Rabu (17/4/2024) kemarin.

"Nah adik Kayla ini lolos sebagaimana apa saja yang diperiksa sesuai SOP, apa saja yang harus diperiksa dari peserta untuk peserta seleksi calon Paskibraka tingkat kabupaten, tim kesehatan memeriksa berdasarkan anamnesa wawancara, riwayat penyakit menyatakan tidak ada permasalahan dan pemeriksaan fisik dasar tanda tanda vital, pemeriksaan mata dan sebagainya, jadi dinyatakan lolos sesuai yang harus diperiksa saat itu," ujar Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi.

"Nah adik Kayla ini lolos sebagaimana apa saja yang diperiksa sesuai SOP, apa saja yang harus diperiksa dari peserta untuk peserta seleksi calon Paskibraka tingkat kabupaten, tim kesehatan memeriksa berdasarkan anamnesa wawancara, riwayat penyakit menyatakan tidak ada permasalahan dan pemeriksaan fisik dasar tanda tanda vital, pemeriksaan mata dan sebagainya, jadi dinyatakan lolos sesuai yang harus diperiksa saat itu," ujar Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi.

"Seleksi selanjutnya peserta seleksi parade bentuk tubuh juga dinyatakan lolos, sampai hari tadi kita melaksanakan seleksi Kesamaptaan di tes kemampuam fisik, kami sebagai panitia mengkondisikan peserta semua bahwa mengingat kita berusaha lebih pagi. Sarapan pagi lebih awal, kita tadi dikasih waktu di jam 05.15 WIB sampai jam 06.00 WIB, kita sediakan untuk sarapan mereka, ada waktu setelah sarapan kita arahkan ke lapang cangehgar untuk seleksi kesamaptaan atau test kemampuan fisiknya," tambah Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi.

Saat itu peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, Khaila masuk ke kelompok pertama. Pemeriksaan kesehatan kembali dilakukan sebelum tes tersebut dilakukan. Saat itu tidak ada kendala berarti di kondisi kesehatan peserta termasuk Kayla.

"Kita persiapkan oleh tim kesehatan diperiksa tanda-tanda vital terutama tekanan darah, dinyatakan tidak ada kendala dengan tekanan darah normal 120/80 hasil pemeriksaan. Kemudian diwawancara misalnya ditanya pusing tidak, lemas tidak dan menyatakan kondisinya fit, optimal semua," ujar Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi.

Sebelum test lari, semua peserta juga mengikuti pemanasan terlebih dahulu dipimpin oleh tim seleksi. Kelompok pertama yang salah satunya Khaila memulai lari itu pukul 07.15 WIB. Lari itu diatur selama 12 menit, tidak berdasarkan jarak tempuh namun disesuaikan dengan durasi selama 12 menit.

"Lari itu di aturan seleksi itu selama 12 menit jadi peserta lari mengelilingi Lapangan Cangehgar selama 12 menit, dihitung juga berapa jarak yang ditempuh dan sebagainya, dalam prosesnya adik Kayla ini sebetulnya mampu menyelesaikan 12 menit itu, tidak ada tanda tanda kelelahan karena kita pantau semua, baik tim inti seleksi kita ada bantuan senior-seniornya mengawasi bahkan pembina sekolahnya pun mengikuti mengawasi," tutur Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi.

Namun saat itu diluar dugaan saat batas akhir waktu seleksi selesai, seluruh peserta beristirahat termasuk Kayla. Tiba-tiba peristiwa itupun terjadi, Kayla tidak sadarkan diri.

"Adik-adik kan sudah beristirahat, sudah membuka rompinya, pada saat mau beristirahat terjadilah adik itu pingsan, di bantulah oleh temannya duduk. Segera tim kesehatan mendatangi mengecek, jadi dilakukan pemeriksaan, tapi dievakuasi dulu, asalnya di bawah di pinggir lintasan dibawa ke atas di cek mau di cek menurut tim kesehatan nadinya sudah menurun, kita kan dekat nih dengan rumah sakit, langsung dirujuk ke rumah sakit," kata Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi.

Tidak Ada Pemeriksaan Penyebab Kematian
Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi juga menceritakan kronologi kondisi Kayla saat di rumah sakit, Kayla diantar oleh tim medis panitia ke RSUD Palabuhanratu. Kondisinya sudah pucat kebiruan dengan detak nadi sudah tidak teraba.

"Sudah terlihat pucat kebiruan, terus nadi sudah tidak teraba, saturasi oksigen tidak terdeteksi seperti itu. Dari fisiknya gerak dada tidak ada, reflek cahaya tidak ada, pupil sudah melebar, dari pemeriksaan fisik tidak ada tanda-tanda kehidupan menurut dokter, diperkuat oleh pemeriksaan dinyatakan sudah meninggal dunia, menurut perkiraan dokter dimungkinkan bahwa kematian pada saat di perjalan, adapun penyebab kematian kita tidak secara pasti tidak ada, hanya beberapa kemungkinan saja, jadi tidak ada pemeriksaan untuk penyebab kematian," tutup Denden Panitia Paskibraka dari Kesbangpol Kabupaten Sukabumi. (Asep Gunawan).
×
Berita Terbaru Update