Notification

×

Iklan

Iklan

Siswi Peserta Seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi Meninggal Usai Tes Lari

Jumat, 19 April 2024 | 16:44 WIB Last Updated 2024-04-19T09:44:45Z

SMARTnewsroom.com,SUKABUMI - Seorang peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di Lapang Cangehgar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Siswa SMA itu meninggal usai ikut tes lari.


Korban diketahui bernama Kayla Nur Syifa (16) siswi kelas 10, SMAN 1 Cisaat, Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Korban sempat mendapat penanganan medis sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia dan dibawa ke Instalasi Kamar Jenazah, RSUD Palabuhanratu.


"Almarhumah sempat (mengikuti test) lari, sebelumnya sempat di cek kesehatan lagi, pakai test detak jantung. Sempat ditanya bagaimana ada keluhan enggak, ternyata enggak ada. Setelah itu lari dengan yang lain, setelah 12 menit sepertinya yang bersangkutan keluhan itu tidak disampaikan ke panitia," kata Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono kepada SMARTnewsroom.com, Jumat (19/4/2024).


Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono menduga saat itu, korban terlalu memaksakan diri untuk melanjutkan proses lari tersebut Sampai akhirnya jatuh pingsan, korban juga sempat mengalami kejang. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.


"Mungkin ada keinginan untuk terus ikut mungkin kelelahan atau bagaimana, kemudian pingsan lalu kejang-kejang terus ditangani medis kan karena memang kita selalu didampingi medis ya, dalam tahapan-tahapan itu. Setelah itu ke rumah sakit dan meninggal dunia," ujar Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono.


Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono membeberkan, almarhumah adalah peserta rangkaian test calon Paskibraka. Prosesnya berlangsung sudah selama beberapa bulan sebelum puasa.


"Jadi hari Rabu almarhumah itu masih mengikuti kegiatan, sehat, kesehatannya itu bagus, kemudian lolos test kesehatannya. Setelah itu rangkaiannya test parade, sistem gugur kita itu. Kita mengacu pada standar prosedur yang sudah di tentukan oleh BPIP pusat," ujar Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono.


"Almarhumah hasil test kesehatannya awal bagus dan dinyatakan lolos, tinggi badan bagus, postur bagus, kemudian ngikuti tahap kedua hari Kamis (18/4) kemarin, yaitu parade baris berbaris bagaimana sikap nya si anak ini bagus, dinilai oleh panitia, kemudian lolos," sambung Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono.


Sampai kemudian almarhumah Kayla pada Jumat pagi tadi mengikuti tahapan test kesamaptaan setelah sebelumnya ia menyantap sarapan pagi.


"Diawali dengan sarapan seperti biasa SOP kita sarapan lalu dibariskan dari GOR itu kemudian menuju Lapang Cangehgar untuk pelaksanaan test kesamaptaan yang bersangkutan nomor dada 066 dan almarhum itu yang disematkan waktu pembuaan test waktu CAT seminggu sebelumnya, jadi yang yang bersangkutan itu telah melewati beberapa kali tahap," beber Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono.


Kronologi Meninggalnya Kayla


Kepala Bidan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Anzar menambahkan, korban juga menyatakan siap untuk mengikuti tes lari. Siswi itu mencatatkan angka 7 kali putaran dalam sesi waktu 12 menit.


Saat setelah selesai lari, korban tiba-tiba pingsan. Kemudian menunjukkan gejala kejang-kejang dan mengeluarkan busa di bagian mulutnya hingga dinyatakan meninggal dunia.


"Pasca selesai, buka nomor dada dan lain-lain kan pendinginan sambil jalan, tidak langsung berhenti. Pas mau istirahat dia diam langsung pingsan. Bukan pas lari, pendinginan, kita bawa ke tribun artinya penanganan pertama ternyata memang kejang-kejang terus mengeluarkan busa, nadi sulit untuk diraba," kata Kepala Bidan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Anzar.


"Jam 07:30 langsung cepat dibawa ke RSUD Palabuhanratu, kalau Samapta di Lapang Cangehgar langsung kita bawa ke Rumah Sakit supaya penanganan lebih lanjut," sambung Kepala Bidan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Anzar.


Saat di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Kepala Bidan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Anzar menyebut, secara medis menyatakan kemungkinan korban kekurangan oksigen dan mengakibatkan berhentinya jantung.


"Oksigen kurang akibatnya ke jantung, seperti itu. Tidak bisa ditindaklanjuti lebih lanjut karena sudah meninggal dunia. Beliau mungkin semangat sekali jadi mengabaikan kondisinya, kalau anak-anak kan saking semangatnya jadi mengabaikan itu," kata Kepala Bidan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Anzar.


Pantauan SMARTnewsroom.com jasad Kayla dijemput langsung oleh sang ibunda dari Instalasi Kamar Jenazah RSUD Palabuhanratu. Kayla dibawa ke rumah duka di Gunungguruh. (Asep Gunawan).

×
Berita Terbaru Update