![]() |
| Salah Satu Jalan Yang Dalam Kondisi Rusak Di Wilayah Kabupaten Sukabumi. Foto: Ist |
Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus mengatakan,. Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menggelontorkan anggaran sebesar 149,89 miliar rupiah. Untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan diberbagai wilayah selama tahun 2025, menurutnya. Jumlah tersebut dinilai masih jauh dari kebutuhan ideal.
"Untuk mencapai tingkat kemantapan jalan mencapai 80 persen, diperlukan biaya sekitar 1,3 triliun, " ungkap Uus Firdaus, belum lama ini, Kamis (11/12/2025).
Uus juga memaparkan kondisi terbaru infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, dari total 1424, 36 kilometer jalan kabupaten secara keseluruhan. sepanjang 507,6 kilometer atau setara 35,63 pesen masih dalam kondisi rusak berat.
Sementara, lanjut dia. Jalan dalam kondisi baik baru mencapai 40,70 persen, 29,41 persen atau sepanjang 290.67 kilometer diantaranya dalam kondisi rusak sedang, dan 54,06 kilometer atau 3,79 persen masuk dalam kategori rusak ringan.
Baca Juga: Momentum Hari Juang Siliwangi, Dorong Pelestarian Sejarah dan Pelayanan Prima
Ia menjelaskan, saat ini perbaikan jalan didominasi metode hotmix lantaran dianggap lebih efisien menjangkau berbagai titik. Sementara untuk pengecoran hanya diterapkan untuk ruas-ruas jalan prioritas, terutama yang dilalui kendaraan berat dan atau kontur tanah yang membutuhkan kekuatan struktur lebih tinggi.
"Didominasi oleh hotmik karena kan pengecoran biayanya tinggi, dua kali lipat dari pengaspalan. Kecuali di lokasi yang memang sering dilalui kendaraan berat," terangnya.
Perbaikan menggunakan metode pengecoran memang memiliki keunggulan dalam hal durabilitas struktur, sehingga memungkinkan usia jalan lebih panjang. Namun dari sisi pembiayaan lebih tinggi dibanding hotmix yang saat ini dinilai lebih efisien.
"Hotmix lebih dapat menjangkau ruas jalan yang lebih luas dalam pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan, " tandasnya.
Reporter: WH
Editor: MFF
Redaktur: RHF

Post a Comment